Rabu, 21 November 2012
A.
Sejarah
Perkembangan Akuntansi
Pada awalnya
pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat
pada batu, kulit kayu, dan sebagaiya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan
sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM.
Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yunani Kuno. Pencatatan itu
belum dilakukan secara sistematisdan sering tidak lengkap. Pencatatan yang
lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka decimal Arab
dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan
akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya system pembukuan berpasangan (double entry system) oleh
pedagang-pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia
pada masa lalu. Dengan dikenalnya system pembukuan berpasangan tersebut, pada
tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran pembukuan
berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Pacioli dengan judul Summa de
Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang
pelajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian berisi pelajaran pembukuan itu
berjudul Tractatus de Computis et Scriptoris. Buku tersebut kemudian tersebar
di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya.
System pembukuan
berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan system yang menyebut asal
negaranya, misalnya system belanda, system Inggris, dan system Amerika Serikat.
System Belanda atau tata buku disebut juga system continental. System Inggris
dan Amerika Serikat disebut system Anglo Saxon. Perkembangan akuntansi dari
sistem continental Anglo Saxon pada abad pertengahan, dimulai pada saat pusat
perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat terutama, Inggris
menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktuitu pula
akuntansi mulai berkembang dengan pesat.
Pada akhir abad
ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan
perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah
dipergunakan computer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik
pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien.
Perkembangan
akuntansi di Indonesia dapat kita lihat mulai pada zaman penjajahan Belanda. Di
Indonesia, akuntansi telah digunakan dalam pembukuan sejak tahun 1642 oleh
pemerintah Belanda.
Pada pencatatan
pembukuan Amphoan Society (1747),
perusahaan milik Belanda yang beroperasi di Indonesia juga memperlihatkan
penggunaan tata buku sistem continental. Memang pada mulanya Indonesia menganut
sistem continental sama seperti yang dipakai Belanda. Dalam perkembangannya
sistem continental semakin ditinggalkan dan semakinbanyak diterapkan sistem
akuntansi Anglo Saxon. Peralihan ini didorong oleh dua hal sebagai berikut.
1.
Adanya
penanaman modal asing di Indonesia banyak membawa dampak positif terhadap
perkembangan akuntansi, seperti beralihnya tata buku (akuntansi sistem
continental ke akuntansi sistem Anglo Saxon). Perkembangan ini terjadi karena
sebagian besar penanaman modal asing (PMA) menggunakan sistem akuntansi Amerika
Serikat.
2.
Hamper
sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi
menyelesaikan pendidikannya di Amerika Serikat dan menerapkan Ilmunya di
Indonesia. Dengan demikian sistem Anglo Saxon lehih dominan digunakan di
Indonesia.
B.
DEFINISI
AKUNTANSI
Definisi akuntansi dapat dilihat
dari dua sudut pandang yaitu:
1.
Definisi dari Sudut Pemakai Jasa
Akuntansi
“suatu disiplin yang menyediakan
informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi”
Informasi yang dihasilkan Akuntansi diperlukan untuk :
a.
Membuat perencanaan yang efektif,
pengawasan dan pengambilan keputusan oleh manajemen.
b.
Pertanggungjawaban organisasi kepada
para investor, kreditor, badan pemerintah dan sebagainya.
2.
Definisi dari Sudut Proses Kegiatan
Akuntansi adalah “proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data
keuangan suatu organisasi”. Pada dasarnya akuntansi harus:
a.
Mengidentifikasi data mana yang
berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil.
b.
Memproses atau menganalisis data
yang relevan.
c.
Mengubah data menjadi informasi yang
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
3.
PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
a.
Pihak Internal
Ø Manajer : selain untuk mengambil keputusan, bagi manajer
informasi akuntansi dapat digunakan untuk menyusun rencana perusahaan,
mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapai tujuan, dan melakukan
tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan.
b.
Pihak Eksternal
Ø Investor : memonitor perusahaan dengan menganalisis laporan
keuangan sehingga dapat diketahui prospek-prospek perusahaan di waktu yang akan
dating, serta perkembangan perusahaan tersebut.
Ø Pemegang saham /
pemilik perusahaan : untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau
kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan
dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
Ø Kreditor : untuk
memutuskan apakah akan memberikan pinjaman atau tidak kepada perusahaan.
Ø Instansi
Pemerintah : untuk menetapkan pajak perusahaan dan pengawasan dalam pelaksanaan
ketentuan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Ø Pelanggan :
untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan untuk menjamin kelancaran
pembayaran barang yang dipasok.
Ø Pemakai lainnya
(karyawan) : mengajukan kenaikan gaji atau tuntutan-tuntutan lainnya dari
perusahaan.
4.
KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI
a.
Secara Umum
1.
Untuk memeperoleh informasi keuangan
perusahaan yang akurat sehingga para pemakai dapat mengambil kepeutusan dengan
tepat.
2.
Sebagai alat pertanggungjawaban
manajemen kepada para pemilikperusahaan.
3.
Untuk mengetahui perkembangan
perusahaa dari tahun ke tahun.
b.
Secara Khusus
1.
Memberikan informasi keuangan yang
dapat dipercaya mengenai informasi aktiva, kewajiban, dan modal suatu
peruahaan.
2.
Memberikan informasi yang dapat
dipercaya mengenai perubahan dari aktiva bersih suatu perusahaan yang timbul
dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3.
Memberikan informasi keuangan yang
membantu para pemakai laporan keuangan untuk memeprkirakan kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba.
4.
Memberikan informasi penting lainnya
seperti aktivitas pembiayaan dan investasi
5.
BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
1.
Akuntansi Keuangan
Akuntansi
Keuangan adalah akuntansi yang mengkhususkan diri pada masalah-masalah
pencatatan transaksi-transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan untuk
kepentingan pihak luar.
2.
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen adalah bidang akuntansi yang
mengkhususkan diri pada pengembangan dan penafsiran informasi akuntansi untuk
membantumanajemen dalam menjalankan perusahaan.
3.
Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah akuntansi yang menghitung biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembuatan dan pendistribusian produk.
4.
Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Akuntansi pemeriksaan adalah akuntansi yang memeriksa
laporan keuangan berdasarkan prinsip, prosedur, metode, dan teknik pemeriksaan
untuk menentukan kewajaran suatu laporan keuangan.
5.
Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran adalah akuntansi yang mencakup keuangan
untuk jangka waktu yang akan datang.
6.
Akuntansi Pemerintah
Akuntansi Pemerintah adalah akuntansi yang mengkhususkan
diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi pada lembaga
pemerintah.
7.
Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah akuntansi yang membahas berbagai
transaksi perusahaan yang bersangkutan dengan berbagai peraturan perpajakan
8.
Akuntansi Perbankan
Akuntansi perbankanadalah akuntansi yang proses
pencatatannya seperti akuntansi perusahaan jasa.
9.
Akuntansi Pendidikan
Akuntansi pendidikan adalah akuntansi yang kegiatannya dalam
pengembangan dan penyebaran pendidikan akuntansi.
10.
Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan
diri dalam perencanaan dan pelaksanaan prosedur pengumpulan, serta pelaporan
data keuangan.
6.
PROFESI AKUNTANSI
- Akuntan Publik
Akuntan Publik adalah seorang akuntan bersama stafnya yang
memberikan jasa-jasa akuntansi kepada perusahaan-perusahaan yang
membutuhkannyadengan imbalan berupa honorarium. Dengan kata lain akuntan publik
ini memeriksa laporan keuangan di suatu perusahaan.
- Akuntan Intern
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam perusahaan
dan bertanggung jawab atas berbagai fungsi akuntansi serta keuangan perusahaan.
Dengan kata lain akuntan publik ini membuat laporan keuangan di suatu
perusahaan.
- Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada
lembaga-lembaga pemerintah yang bertugas merencanakan, mengendalikan,dan
memeriksa penggunaan uang atau kekayaan negara.
- Akuntan Pendidik
Seorang akuntan yang mengabdikan pengetahuan dan kemampuan
intelektual mereka dalam bidang pendidikan akuntansi yang tugas utamanya adalah
mengembangkan dan mengajarkan akuntansi.
7.
KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI
Informasi
adalah data yang disajikan dengan cara tertentu sehingga mempunyai makna bagi
pemakainya. Untuk menjadi informasi, data harus mengandung nilai dan kualitas
tertentu:
a.
Nilai Informasi:
Ø Menambah
pengetahuan
Ø Menambah keyakinan
Ø Mengubah
keputusan
b.
Kualitas
Informasi adalah Karakteristik
yang melekat pada informasi sehingga informasi bermakna bagi pemakai dan
memberi keyakinan kepada pemakai sehingga bermanfaat dalam keputusan.
·
Karakteristik
Kualitatif yaitu karakteristik yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
Ciri-cirinya antara lain:
a.
Informasi harus dapat diandalkan
(reliable), dapat diandalkan berarti bebas dari kesalahan atau bisa menunjukkan
kejadian atau aktivitas perusahaan secara tepat.
b.
Relevan, berarti informasi tersebut
mempunyai manfaat bagi pemakainya.
c.
Tepat waktu, berarti informasi
tersebut harus datang tepat waktu, karena informasi yang usang tidak berguna
bagi pengambilan keputusan.
d.
Informasi tersebut dapat dimengerti
jika disajikan dalam bentuk yang bermanfaat dan dapat dicerna oleh pemakai.
e.
Daya uji, informasi tersebut dapat
diuji kebenarannya oleh dua orang yang independen dengan menggunakan metode
pengukuran yang sama sehingga dapat memproduksi informasi yang sama.
f.
Netral, informasi harus diarahkan pada
kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak
tertentu.
g.
Daya banding, informasi akan lebih
berarti apabila dapat dibandingkan dengan informasi pada periode sebelumnya.
h.
Lengkap, berarti informasi tersebut
memuat seluruh data yang relevan.
·
Informasi Kuantitatif : disampaikan
dalam bentuk statemen atau laporan keuangan. Informasi akuntansi
hanyalah salah satu dari informasi kuantitatif yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan ekonomik. Informasi kuantitatif diantaranya yaitu:
a.
Informasi Operasi yaitu Informasi yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas
kegiatan sehari-hari. Informasi ini merupakan bahan baku untuk mengolah tipe
informasi akuntansi yang lain : informasi akuntansi keuangan dan informasi
akuntansi manajemen.
b.
Informasi Keuangan Akuntansi yaitu
informasi yang dibutuhkan oleh manajemen puncak maupun pihak luar untuk
mengambil keputusan.
c.
Informasi Akuntansi Manajemen yaitu
informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen untuk menentukan dua fungsi
pokok manajemen yaitu perencanaan dan pengendalian aktivitas.
1.1 Proses
Perekayasaan Akuntansi
Tahap-tahap perekayasaan akuntansi
:
a.
Pencatatan
Transaksi-transaksi : Ini
berarti bahwa tiap transaksi keuangan dicatat secara kronologis dan sistematis
selama periode tertentu didalam sebuah atau beberapa buah buku yang disebut
jurnal. Tiap catatan itu harus ditunjang oleh dokumen sumbernya (Nota, faktur,
Kuitansi, dan Lain-lain)
b.
Pengelompokkan
Transaksi-transaksi : Ini
berarti bahwa transaksi-transaksi yang sudah dicatat itu dikelompokkan menurut
jenisnya masing-masing, Misalnya tiap penjualan barang dagang dimasukkan
kedalam kelompok “Penjualan” tiap pembelian Barang dagang dimasukkan kedalam
kelompok “Pembelian”. Tiap Penerimaan dan pengeluaran Kas dimasukkan kedalam
kelompok “Kas” dan sebagainya.
c.
Pengikhtisaran
Transaksi-transaksi : ini berarti bahwa secara berkala semua transaksi yang sudah dikelompokkan diringkaskan pada sebuah daftar
tersendiri, yang disebut Neraca Saldo.
Perekayasaan dilakukan oleh :
a.
Orang yang dianggap ahli di bidang
akuntansi .
b.
Orang yang mempunyai kekuasaan untuk
menentukan peraturan pada tingkat nasional .
8.
KOS SEBAGAI BAHAN OLAH AKUNTANSI
UNTUK MEMPRESENTASIKAN KEGIATAN FISIK PERUSAHAAN
Akuntansi berkepentingan dengan objek-objek (disebut elemen) yang kalau diukur akan
menghasilkan salah satu pembentuk informasi. Unit moneter merupakan satuan
pengukuran. Hasil pengukuran disebut kos yang menjadi bahan olah akuntansi. Kos merupakan hasil
pengukuran dalam unit moneter suatu objek atau elemen laporan keuangan.
Kos berasal dari kata cost
dan tidak sama dengan biaya (expense). Karena kos ini membentuk
data dasar akuntansi, yang pengukurannya didasarkan pada jumlah rupiah
kesepakatan. Akuntansi kos sangat penting dalam menentukan keberhasilan
perusahaan. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh bagaimana strategi
perusahaan untuk memberi nilai tambah kepada pelanggan dan bagaimana strategi
menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas dengan kos rendah. Akuntansi kos
menyediakan input informasi yang sangat bermanfaat dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan strategi tersebut.
Akuntansi kos juga membantu menyusun strategi dengan
membantu manajer menjawab pertanyaan seperti:
1.
Siapakah pelanggan yang paling
penting, dan bagaimana perusahaan dapat mencapai mereka? Seberapa sensitifkan
belanja mereka terhadap perubahan harga, kualitas, dan jasa
2.
Sumber daya perusahaan apakah yang
paling penting? Apakah teknologi, produksi, atau pemasaran?
3.
Produk apakah yang menjadi pesaing
dan bagaimana mereka berbeda dari produk kita dalam hal harga dan kualitas.
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)