Senin, 19 November 2012
1.1 Sebuah
Kisah Tentang Perekonomian Modern
Untuk memahami mengapa orang-orang memilih untuk tergantung
satu sama lain dalam menyediakan berbagai barang dan jasa yang mereka butuhkan
dan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan mereka, mari kita simak sebuah
perekonomian rekaan sederhana berikut ini. Bayangkanlah bahwa hanya ada dua
barang dalam perekonomian ini yakni daging dan kentang.
Keuntungan
perdagangan menjadi sangat jelas jika masing-masing dari kedua orang itu
membagi tugas secara jelas, si petani memproduksi kentang saja, dan si peternak
hanya memproduksi daging, lalu keduanya berdagang sehingga keduanya sama-sama
memperoleh dua jenis barang yang mereka butuhkan. Tanpa perdagangan,
masing-masing hanya dapat menikmati satu jenis barang saja. Si peternak harus
puas dengan daging saja, entah itu daging panggang, daging goring, daging rebus
atau daging bakar. Demikian pula si petani, harus puas dengan kentang saja,
entah itu digoreng, direbus, dikukus atau dibakar. Kalaupun hal ini yang
terjadi, maka lambat laun keduanya akan menyadari bahwa mereka bisa memperoleh
kehidupan yang lebih baik jika saling berdagang. Melalui pertukaran, keduanya
bisa menikmati hamburger dan kentang goreng.
Ø Kemungkinan-kemungkinan
Produksi
Andaikan saja si petani dan si
peternak itu masing-masing memiliki 40 jam kerja seminggu. Keduanya bisa
memanfaatkan waktu yang tersedia hanya untuk memproduksi kentang saja,
memproduksi daging saja, atau memproduksi kentang dan dagin sekaligus.
Waktu Yang
Diperlukan Untuk
Memproduksi 1 Pon
Daging Kentang
Petani
20
10
Peternak 8 8
|
Jumlah (Pon)
Yang di produksi
Dalam 40 Jam
Daging
Kentang
2
4
40
5
|
Pada table ini mengilustrasikan
jumlah (dalam satuan pon) daging dan kentang yang dapat diproduksi oleh si
petani. Jika ia menghabiskan 40 jam kerjanya untuk memproduksi kentang saja,
maka ia akan memperoleh 4 pon kentang dan tidak akan memperoleh daging
sedikitpun. Sebaliknya, kalau ia menghabiskan 40 jam kerjanya untuk memproduksi
daging saja, maka ia akan memperoleh 2 pon daging dan tidak akan memperoleh
kentang sedikitpun. Kemudian jika si petani
membagi dua waktu kerjanya untuk memproduksikentang dan daging (masing-masing
20 jam), maka ia akan memperoleh 2 pon kentang dan 1 pon daging. Jadi, gambar
tersebut memperlihatkan tiga kemungkinan produksi bagi si petani, dan berbagai
kemungkinan variasi di antara tiga kemungkinan utama tersebut (ketiganya
merujuk pada batas-batas kemungkinan produksi.
Batas-batas kemungkinan produksi si
Petani
Batas Kemungkinan Produksi si
Peternak
Gambar ini merupakan batas-batas
kemungkinan produksi si petani. Kurva batas-batas kemungkinan produksi
memperlihatkan berbagai paduan output yang dapat muncul pada suatu
perekonomian. Jika si petani dan peternak memutuskan untuk tetap memproduksi
sendiri kentang dan dagingnya, dan tidak melakukan pertukaran atau perdagangan
di antara mereka, maka masing-masing hanya dapat mengkonsumsi kentang dan
daging persis sebanyak yang bisa mereka produksi sendiri. Dalam hal ini kurva,
batas kemungkinan produksi mereka juga menjadi kurva batas kemungkinan
konsumsi. Dengan kata lain, tanpa adanya perdagangan seperti kurva di atas
memperlihatkan seluruh kombinasi konsumsi daging dan kentang yang dapat di
nikmati oleh si petani dan si peternak.
Meskipun kedua kurva batas-batas kemungkinan produksi itu
bermanfaat karena dapat menggambarkan trade off yang dihadapi si petani dan si
peternak, namun kurva-kurva itu tidak dapat menunjukkan pilihan yang
sesungguhnya diambil oleh si petani dan si peternak. Untuk mengetahui pilihan
keduanya, kita perlu mengetahui selera atau preferensi masig-masing.
Ø Spesialisasi
dan Perdagangan
Perdagangan yang berlangsung antara
si petani dan si peternak menawarkan kombinasi konsumsi yang jauh lebih baik
bagi keduanya, yang takkan dapat mereka nikmati tanpa adanya perdagangan.
Bagaimana Perdagangan meningkatkan
Konsumsi Si Petani
Bagaimana
Perdagangan Meningkatkan Konsumsi Si Peternak
Pada
panel (a) si petani dapat berkomunikasi pada titik A* yang lebih baik ketimbang
titik A (konsumsinya tanpa perdagangan) sedangkan pada pada panel (b)
diperlihatkan bahwa berkat perdagangan si peternak dapat berkonsumsi pada titik
B* yang lebih baik daripada titik B. perdagangan memungkinkan si petani dan si
peternak mengkonsumsi lebih banyak daging dan kentang sekalipun.
1.2 Prinsip
Keunggulan Komparatif
Ada
dua jawaban yang mungkin benar untuk pertanyaan ini dan kedua jawaban itulah
yang akan menghilangkan tanda Tanya yang tersisa, sekaligus menggaris bawahi
adanya keuntungan perdagangan dalam kasus di atas.
Ø Keunggulan
Absolut
Para ekonom menggunakan istilah keunggulan absolut (absolute
advantage) jika mereka membandingkan produktivitas seseorang, suatu perusahaan,
atau suatu negara terhadap orang, perusahaan, atau negara lain berdasarkan
biaya mutlak seperti itu. Produsen yang memerlukan biaya atau input
(factor-faktor produksi) paling sedikit dalam menghasilkan suatu barang atu
jasa, dikatakan sebagai produsen yang memiliki keunggulan absolute dalam
menghasilkan barang atau jasa yang bersangkutan.
Ø Biaya
Oportunitas dan Keunggulan Komparatif
Menghitung biaya produksi kentang,
yakni kita tidak membandingkan input yang diperlukan masing-masing produsen,
melainkan biaya oportunitasnya. Biaya oportunitas atau oprtunity cost atau
sesuatu adalah segala sesuatu yang harus kita korbankan demi memperoleh sesuatu
tersebut.
Mari kita lihat biaya oportunitas si
peternak. Untuk memproduksi 1 pon kentang, ia memerlukan waktu 8 jam kerja.
Setiap kali ia bekerja selama 8 jam untuk menghasilkan 1 pon kentang, dengan
sendirinya ia mengurangi waktu 8 jam untuk memproduksi daging. Karena ia hanya
memerlukan 1 jam kerja untuk menghasilkan 1 pon daging, maka dengan 8 jam kerja
ia bisa memproduksi 8 pon daging. Dengan demikian, biaya oportunitas si
peternak dalam memproduksi 1 pon kentang adalah 8 pon daging.
Selanjutnya, kita simak biaya
oportunitas si petani. Untuk memproduksi 1 pon kentang, si petani memerlukan waktu
10 jam kerja. Karena si petani memerlukan waktu 20 jam kerja untuk menghasilkan
1 pon daging, maka dengan 10 jam kerja ia hanya bisa memproduksi setengah pon
daging. Dengan demikian, biaya oportunitas si petani dalam memproduksi 1 pon
kentang adalah setengah pon daging.
Keunggulan komparatif atau
comparative advantage untuk menyebutka biaya oportunitas kedua produsen
tersebut. produsen yang biaya oportunitasnya paling kecil dalam menghasilkan
suatu barang yakni produsen yang lebih sedikit mengorbankan orang lain untuk memproduksi
barang yang di maksud atu di katakan sebagai produsen yang memiliki keunggulan
komparatif dalam produksi barang tersebut. dengan demikian petani memiliki
keunggulan komparatif dalam memproduksi kentang, sedangkan si peternak memiliki
keunggulan komparatif dalam memproduksi daging. Jika biaya oportunitas
seseorang dalam memproduksi suatu barang relative tinggi, maka biaya
oportunitasnya dalam memproduksi barang lainnya akan relative rendah. Oleh
karena itu, jika seseorang menguasai keunggulan komparatif dalam menghasilkan
suatu jenis barang maka orang lain pasti akan menguasai keunggulan komparatif
dalam memproduksi jenia barang yang lain.
Ø Keunggulan
Komparatif dan Pedagangan
Jika setiap orang melakukan
spesialisasi dalam memproduksi suatu jenis barang yang keunggulan komparatifnya
ia kuasai, maka total produksi atau output dari perekonomian yang bersangkutan
akan mengalami kenaikan. Dengan kata lain, selama ada dua orang yang biaya
oportunitasnya dalam memproduksi suatu jenis barang berlainan selama itu pula
keduanya akan dapat memetik keuntungan juka mereka mau mengadakan pertukaran
atau perdagangan satu sama lain, karena perdagangan memungkinkan mereka
memperoleh suatu barang dengan harga yang lebih murah daripada biaya
oportunitasnya.
Keuntungan perdagangan itu muncul
karena masing-masing pihak dapat memusatka kegiatannya pada bidang atau jenis
produksi yang biaya oportunitasnya rendah baginya : petani mencurahkan lebih
banyak jam kerjanya untuk memproduksi kentang, sedangkan peternak mencurahkan lebih
banyak jam kerjanya untuk memproduksi daging. Inti pelajaran dari kisah
peternak dan petani ini cukup jelas yakni bahwa : perdagangan dapat
menguntungkan semua puhak di suatu masyarakat atau perekonomian karena
perdagangan memungkinkan setiap orang melakukan spesialisasi pada kegiatan
produksi tertentu yang keunggulan komparatifnya yang ia kuasai.
1.3 Aplikasi
Prinsip Keunggulan Komparatif
Prinsip keunggulan komparatif
menjelaskan terjadinya ketergantungan dan adanya keuntungan dari perdagangan.
Berikut ada dua contoh aplikasinya, yang satu berbau lelucon dan yang kedua
sangatlah penting.
Ø Haruskah Tiger Woods Memangkas
Sendiri Rumput di Halaman Rumah?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita
dapat menerapkan konsep biaya oportunitas dan prinsip keunggulan komparatif.
Kita andaikan saja woods dapat memotong rumput di seluruh halaman rumahnya
dalam waktu 2 jam. Dalam waktu yang sama wood bisa tampil sebagai bintang iklan
di TV mempromosikan sepatu olah raga, naik dan memperoleh $10.000. Sementara
itu, forest gump pemuda ABG tetangga woods dapat memangkas semua rumput di
halaman rumah woods dalam waktu 4 jam. Wktu selama 4 jam itu juga bisa di
gunakan untuk bekerja sambilan di restoran MC Donald dengan upah $20. Dalam
contoh kasus ini tiger woods dalam memangkas rumput di halaman rumahnya senilai
$10.000, sedangkan biaya Oportunitasnya yang ditanggung forest hanya sebesar
$20, yakni foreslah memiliki keunggulan komparatif, karena biaya oportunitasnya
untuk memangkas rumput jauh lebih murah.
Ø Perlukah Amerika Serikat Berdagang
dengan Negara-negara Lain
Barang – barang yang diproduksi di luar negeri dan dijual
didalam negeri disebut Import (Import) , sedangkan barang – barang yang
diproduksi didalam negeri disebut ekspor (exports) . Untuk mengetahui bagaiman
negara – negara memetik keuntungan dari perdagangan , simaklah contoh berikut .
Umpamakan saja dunia ini hanya ada dua negara
, yakni Amerika Serikat dan Jepang dan jenis barang juga hanya dua yakni
makanan dan mobil . Umpamakan pula kedua negara tersebut dapat memproduksi
mobil sama baiknya. Seorang pegawai pabrik mobil di Amerika maupun di Jepang
sama – sama dapat menghasilkan 1 unit mobil per bulan . Namun , karena tanah di
Amerika lebih luas dan lebih subur ,maka Amerika mampu memproduksi makanan
dengan lebih baik . Seorang petani Amerika dapat menghasilkan makanan sebanyak
2 ton perbulan , sedangkan petani Jepang hanya mampu menyediakan makanan
sebanyak 1 ton per bulan . Prinsip keunggulan Komparatif menyatakan bahwa
setiap jenis barang harus diproduksi oleh negara yang memiliki biaya
oportunitas paling kecil dalam memproduksi barang tersebut. Melaui Spesialisasi
dan perdagangan , Jepang dan amerika akan menikmati lebih banyak mobil dan
makanan .
1 Comment:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
3D Tipe Strain from ray ban titanium Titanium Nitride and Cretaceous Cretaceous Cretaceous Strain from Titanium Nitride and titanium drill bit set Cretaceous Cretaceous mens black titanium wedding bands Cretaceous ford focus titanium hatchback Cretaceous ion chrome vs titanium Cretaceous Cretaceous Cretaceous Cretaceous Cretaceous Cretaceous