Senin, 19 November 2012
Gregory Mankiw-->Pengantar Ekonomi
1.1 Ekonom Sebagai Ilmuwan
Para
ekonom mencoba membicarakan subjek mereka dengan objektivitas seorang
ilmuwan. Pendekatan mereka dalam mengkaji perekonomian memiliki banyak
persamaan dengan pendekatan seorang fisikawan dalam mengkaji zat/benda,
dan pendekatan seorang biolog dalam mengkaji kehidupan. Mereka
memikirkan teori-teori, mengumpulkan data, dan kemudian menganalisis
data-data tersebut, untuk membuktikan atau menyangkal teori-teori
mereka.
Bagi pemula, sepertinya aneh untuk menyatakan bahwa ilmu
ekonomi merupakan sains karena para ekonom tidak bekerja dengan
menggunakan tabung percobaan atau teleskop. Namun, inti sains adalah
metode ilmiah–pengembangan dan pengujian teori yang obyektif mengenai
bagaimana dunia bekerja. Metode penelitian ini dapat diterapkan untuk
mempelajari perekonoian suatu negara sebagaimana diterapkan untuk
mempelajari gravitasi bumi atau evolusi spesies. Seperti yang dikatakan
Albert Einstein, “seluruh ilmu pengetahuan tidak lain adalah perbaikan
pemikiran setiap hari”.
Walaupun komentar Einstein benar bagi
ilmu-ilmu sosial seperti ekonomi dan juga benar bagi ilmu-ilmu alam
seperti fisika, sebagian besar orang tidak terbiasa melihat masyarakat
melalui cara pandang seorang ilmuwan.
Ø Metode Ilmiah: Observasi, Teori, dan Observasi Lagi Peranan Asumsi
Isaac
Newton, ilmuwan dan matematikawan terkenal dari abad ke-17, menurut
cerita menjadi penasaran saat suatu hari melihat sebuah apel jatuh dari
pohonnya. Observasi ini mendorong Newton untuk mengembangkan sebuah
teori gravitasi yang diterapkan bukan hanya pada sebuah apel yang jatuh
ke bumi tetapi juga pada dua buah obyek apa pun di alam semesta ini.
Pengujian berikutnya dari teori Newton telah menunjukkan bahwa teori
tersebut berlaku dalam banyak keadaan (walaupun, seperti yang nantinya
ditekankan oleh Einstein, tidak berlaku dalam semua keadaan). Karena
teori Newton berhasil menjelaskan observasi, saat ini teori Newton masih
diajarkan dalam kuliah-kuliah fisikan diseluruh dunia.
Keadaan
saling mempengaruhi antara teori dan observasi juga terjadi dalam ilmu
ekonomi. Seorang ekonom mungkin tinggal di sebuah negara yang sedang
mengalami kenaikan harga-harga dengan cepat dan tergerak oleh pengamatan
ini untuk mengembangkan teori inflasi. Teori tersebut mungkin
menegaskan bahwa inflasi yang tinggi terjadi apabila pemerintah mencetak
terlalu banyak uang. Untuk menguji teori ini, para ekonom mengumpulkan
dan menganalisis data harga-harga dan uang dari berbagai negara. Bila
pertumbuhan dalam jumlah uang ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan
kenaikan harga-harga, ekonom tersebut akan mulai meragukan keasbsahan
teori inflasinya. Bila pertumbuhan uang dan inflasi ternyata berkaitan
erat dan didukung data internasional, yang memang merupakan fakta,
ekonom akan menjadi lebih yakin atas teorinya.
Walaupun para ekonom
menggunakan teori dan observasi seperti para ilmuwan lainnya, mereka
menghadapi rintangan yang menyebabkan tugas mereka sangat menantang:
eksperimen sering kali sulit dilakukan dalam ilmu ekonomi. Para
fisikawan yang sedang mempelajari gravitasi dengan mudah dapat
menjatuhkan obyek apa pun di laboratorium untuk mengumpulkan data dalam
rangka menguji teori mereka. Sebaliknya, para ekonom yang sedang
mempelajari inflasi tidak boleh dengan mudahnya memanipulasi kebijakan
moneter suatu negara untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Para
ekonom, seperti para astronomi dan para ahli biologi evolusioner
biasanya harus mengumpulkan data dari berbagai kejadian nyata yang
diberikan dunia kepada mereka, apa adanya.
Untuk menggantikan
eksperimen laboratorium, para ekonom memberikan perhatian besar pada
eksperimen-eksperimen alamiah yang terjadi dalam sejarah. Ketika perang
Timur Tengah menganggu aliran minyak mentah, misalnya, harga minyak
melambung di seluruh dunia. Bagi para konsumen minyak dan produk minyak,
kejadian seperti itu menurunkan standar hidup. Bagi para pembuat
kebijakan ekonomi, sulit membuat pilihan bagaimana cara memberikan
tanggapan terbaik. Namun bagi para ilmuwan ekonomi, kejadian seperti itu
memberikan pelung untuk mempelajari dampak sumber daya alam terutama
terhadap perekonomian dunia, dan peluang ini bertahan lama bahkan sampai
setelah perang berakhir. Bagian-bagian ini sangat berharga untuk
dipelajari karena memberikan kita pemahaman mengenai perekonomian masa
lampau dan lebih penting lagi, karena memungkinkan kita untuk
menjelaskan dan mengevaluasi teori-teori ekonomi masa kini.
Ø Peranan Asumsi
Apabila
anda bertanya kepada seorang fisikawan berapa lama waktu yang
dibutuhkan sebuah kelereng untuk jatuh dari puncak gedung berlantai
sepuluh, fisikawan tersebut akan menjawab dengan mengasumsikan bahwa
kelereng jatuh dalam ruang vakum. Tentu saja, asumsi ini salah.
Kenyataannya, gedung tersebut dikelilingi oleh udara, yang menimbulkan
gesekan pada kelereng yang jatuh dan memperlambat kecepatannya. Namun,
fisikawan tersebut mungkin akan mengasumsikan bahwa gesekan pada
kelereng sangat kecil sehingga efeknya dapat diabaikan. Mengasumsikan
kelereng jatuh dalam ruang vakum sangat menyederhanakan masalah tanpa
secara substansial mempengaruhi jawaban.
Para ekonom membuat
asumsi-asumsi untuk alasan yang sama: asumsi-asumsi dapat
menyederhanakan dunia yang kompleks dan menjadikannya lebih mudah
dipahami. Untuk mempelajari dampak perdagangan internasional, misalnya,
kita dapat mengasumsikan bahwa dunia hanya terdiri atas dua negara dan
tiap negara hanya menghasilkan dua jenis barang. Tentu saja, dunia nyata
terdiri atas banyak negara dan masing-masing menghasilkan ribuan jenis
barang yang berbeda. Namun dengan mengasumsikan dunia negara dan dua
jenis barang, kita dapat memusatkan perhatian kita. Sekali kita memahami
perdagangan internasional dalam dunia hayalan dengan dua negara dan dua
jenis barang, kita dapat memahami perdagangan internasional dalam dunia
yang lebih kompleks yang kita tempati ini dengan lebih baik.
Seni
dalam berpikir ilmiah–dalam fisika, biologi, atau ekonomi–adalah
menentukan asumsi-asumsi yang dibuat. Misalnya, anggaplah bahwa kita
menjatuhkan sebuah bola dari puncak gedung, alih-alih kelereng. Seorang
fisikawan akan menyadari bahwa asumsi tanpa gesekan semakin kurang
akurat dalam kasus ini. Gesekan menimbulkan gaya yang lebih besar pada
bola dibanding pada kelereng karena bola berukuran lebih besar. Asumsi
bahwa gravitasi bekerja dalam ruang vakum masuk akal untuk mempelajari
kelereng yang jatuh tapi tidak untuk mempelajari bola yang jatuh.
Sama
halnya, para ekonom menggunakan asumsi-asumsi yang berbeda untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berbeda. Anggaplah kita ingin mempelajari
apa yang terjadi pada perekonomian ketika pemerintah mengubah jumlah
uang dalam sirkulasi. Bagian penting dari analisis ini adalah bagaimana
harga-harga berubaha kerena hal tersebut. Banyak harga tidak sering
berubah dalam perekonomian; misalnya harga majalah hanya berubah setiap
beberapa tahun. Mengetahui tentang dakta ini akan menuntun kita dalam
membuat asumsi-asumsi berbeda ketika mempelajari dampak dari perubahan
kebijakan untuk jangka waktu yang berbeda. Untuk mempelajari dampak
jangka pendek dari kebijakan tersebut, kita dapat mengasumsikan bahwa
harga-harga tidak berubah banyak. Kita bahkan dapat membuat asumsi
ekstrem dan menipu, yaitu bahwa semua harga tetap. Akan tetapi, untuk
mempelajari jangka panjang dari kebijakan tersebut, kita dapat
mengasumsikan bahwa semua harga sangat fleksibel. Seperti seorang
fisikawan dapat menggunakan asumsi-asumsi yang berbeda ketika
mempelajari kelereng dan bola yang jatuh, para ekonom menggunakan
asumsi-asumsi yang berbeda ketika mempelajari dampak jangka pendek dan
jangka panjang akibat perubahan jumlah uang.
Ø Model Ekonomi
Ahli
biologi mengajarkan anatomi dasar dengan tiruan tubuh manusia dari
plastik. Model-model ini memiliki organ-organ utama, yaitu jantung,
hati, ginjal dan seterusnya. Model ini memungkinkan pengajar untuk
menunjukkan kepada para siswa, secara sederhana bagaimana bagian-bagian
tubuh yang penting dapat saling bersesuaian. Tentu saja, model plastik
tidak sama dengan tubuh manusia sebenarnya, dan tidak akan ada seorang
pun mengatakan bahwa model itu merupakan manusia asli. Model-model ini
sengaja dibuat dengan mengabaikan banyak bagian kecil. Namun, sekalipun
model ini tidak nyata, mempelajarinya justru sangat bermanfaat untuk
mengetahui bagaimana tubuh manusia bekerja.
Para ekonom juga
menggunakan model-model untuk mempelajari dunia, namun bukan dengan
bahan plastik. Model-model yang mereka gunakan sering tersusun atas
diagram-diagram dan persamaan-persamaan. Seperti model plastik yang
dipergunakan ahli biologi, model-model ekonomi mengabaikan banyak bagian
kecil untuk memungkinkan kita melihat apa yang sebenarnya penting. Sama
halnya seperti model yang digunakan ahli biologi yang tidak mencakup
seluruh otot dan pembuluh darah tubuh, model yang digunakan seorang
ekonom juga tidak mencakup setiap bagian perekonomian.
Begitu kita menggunakan model-model untuk menelaah berbagai isu ekonomi,
kita akan melihat bahwa semua model dibangun dengan asumsi. Seperti
seorang fisikawan memulai analisis jatuhnya kelereng dengan
mengasumsikan bahwa gesekan dapat diabaikan, para ekonom juga
mengasumsikan tidak adanya bagian-bagian kecil perekonomian yang tidak
relevan dalam mempelajari pertanyaan yang sedang dihadapi. Semua
model–dalam fisika, biologi, atau ekonomi–menyederhanakan kenyataan
dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman kita.
Ø Model Pertama: Diagram Aliran Sirkuler
Diagram
aliran sirkuler (Circular Flow Diagram) adalah model visual
perekonomian yang menunjukkan bagaimana uang mengalir ke pasar-pasar
melalui rumah tangga dan perusahaan. Pada model ini, perekonomian
disederhanakan mencakup rumah tangga dan perusahaan.
Bagian dalam
pada diagram aliran sirkuler menggambarkan aliran input dan output. Di
pasar-pasar faktor produksi, rumah tangga menjual tenaga kerja, tanah,
dan modal (gedung dan mesin) pada perusahaan sehingga menghasilkan
barang dan jasa, yang kemudian dijual lagi ke rumah tangga di pasar
barang dan jasa. Faktor-faktor produksi mengalir dari rumah tangga ke
perusahaan, barang dan jasa mengalir dari perusahaan ke rumah tangga.
Bagian
luar pada diagram aliran sirkuler menggambarkan aliran uang. Rumah
tangga mengeluarkan uang untuk membeli barang dan jasa. Perusahaan
menggunakan sebagian pendapatannya untuk membayar faktor-faktor produksi
sehingga menyisakan keuntungan pemilik perusahaan sebagai anggota rumah
tangga. Pengeluaran membeli barang dan jasa mengalir dari rumah tangga
ke perusahaan, dan pendapatan (gaji, sewa, keuntungan) mengalir dari
perusahaan ke rumah tangga, sehingga aliran sirkuler dalam perekonomian
dapat berulang kembali. Model aliran sirkular yang lebih kompleks dan
realistis akan mencakup peranan-peranan pemerintah dan perdagangan
internasional.
Penerimaan
Belanja
Penjualan Barang dan Jasa
Pembelian Barang dan jasa
Masukan
untuk
produksi
Upah,
sewa, dan
laba
Pendapatan
Gambar 2.1
Diagram
ini adalah gambara skematik organisasi perekonomian. Keputusan dibuat
oleh rumah tangga dan perusahaan. Rumah tangga dan perusahaan
berinteraksi di pasar barang dan jasa (dimana rumah tangga merupakan
pembeli dan perusahaan merupakan penjual) dan di pasar factor produksi
(dimana perusahaan merupakan pembeli dan rumah tangga merupakan
penjual). Tanda panah sebelah luar menunjukan aliran yang berhubungan
dengan barang dan jasa.
Diagram Aliran
Sirkuler pada gambar 2.1 adalah satu model sederhana dari perekonomian.
Diagram ini mengeluarkan berbagai bagian (detail) yang penting untuk
beberapa tujuan sebagai contoh, model aliran sirkuler yang lebih
kompleks dan realistis akan mencakup peran pemerintah dan perdagangan
internasional.namun, bagian-bagian ini tidak begitu penting untuk
pemahaman dasar bagaimana perekonomian diorganisasi. Karena
kesederhanaannya, diagram aliran sirkuler ini berguna untuk diingat
ketika berpikir tentang bagaimana unsure-unsur perekonomian dibangun
bersama.
Ø Model Kedua: Batas Kemungkinan Produksi
Sebagian
besar model ekonomi dibangun menggunakan perangkat-perangkat
matematika. Model batas kemungkinan produksi (Production Possibilities
Frontier) adalah grafik kombinasi hasil yang dapat diproduksi
perekonomian dengan faktor produksi dan teknologi yang tersedia. Contoh,
industri mobil dan industri komputer bersama-sama menggunakan semua
faktor produksi. Apabila semua sumber daya digunakan dalam industri
mobil, perekonomian akan menghasilkan 1000 unit mobil tanpa komputer.
Dan bila semua sumber daya digunakan dalam industri komputer,
perekonomian akan menghasilkan 3000 unit komputer tanpa mobil. Sedangkan
bila semua sumber daya dibagi pada kedua industri tersebut,
perekonomian dapat menghasilkan 700 mobil dan 2000 komputer (titik A).
Hasil
di titik D tidak mungkin diperoleh karena sumber dayanya kurang.
Perekonomian hanya memproduksi di setiap titik pada atau di dalam batas
kemungkinan produksi, bukan di titik manapun di luar batas tersebut.
Titik-titik pada batas kemungkinan produksi (titik A) menggambarkan
tingkat produksi yang efisien. Artinya, perekonomian tidak memproduksi
suatu barang dengan jumlah yang lebih banyak tanpa mengurangi jumlah
produksi barang lain.
Titik-titik di dalam batas kemungkinan produksi
(titik B) menggambarkan hasil yang tidak efisien karena perekonomian
tidak mendapatkan apa-apa dari sumber daya yang tersedia secara
maksimum. Artinya, perekonomian berproduksi lebih sedikit dibandingkan
kemampuannya dari sumber daya yang tersedia. Bila sumber
ketidakefisienan dihilangkan, perekonomian dapat bergerak dari titik B
ke titik A.
Batas kemungkinan produksi menunjukkan tradeoff yang
dihadapi masyarakat. Satu-satunya cara mendapatkan suatu barang dalam
jumlah lebih banyak yaitu dengan mengurangi jumlah barang lain (dari
titik A ke titik C). Biaya kesempatan—biaya yang dikorbankan untuk
mendapatkan suatu barang—diukur relatif terhadap barang lainnya.
Pemindahan perekonomian dari titik A ke titik C akan mengorbankan 100
unit mobil untuk mendapatkan tambahan 200 unit komputer.
Gambar 2.2
Batas
kemungkinan Produksi memperlihatkan kombinasi keluaran dalam kasus ini,
mobil dan computer yang mungkin dapat diproduksi oleh perekonomian.
Perekonomian dapat memproduksi bebagai kombinasi pada atau dalam
kemungkinan produksi. Titik-titik di luar batas kemungkinan produksi
tidak mungkin dibuat mengingat sumber daya perekonomian yang terbatas.
Batas
kemungkinan produksi cembung keluar, artinya biaya kesempatan mobil
terhadap komputer tergantung pada banyaknya barang yang dihasilkan.
Ketika sebagian besar sumber daya digunakan untuk membuat mobil, batas
kemungkinan produksinya menjadi cukup curam, karena tenaga dan
mesin-mesin yang paling sesuai untuk membuat komputer digunakan pada
industri mobil. Jumlah komputer meningkat cukup banyak untuk setiap
mobil yang dikorbankan. Sebaliknya, ketika sebagian besar sumber daya
digunakan untuk membuat komputer, batas kemungkinan produksi menjadi
cukup datar, karena sumber-sumber daya yang sudah sesuai dialokasikan
pada industri komputer. Setiap mobil yang dikorbankan menghasilkan
sedikit peningkatan jumlah komputer.
Tradeoff dalam batas kemungkian
produksi bisa berubah setiap saat antara produksi barang-barang yang
berbeda pada waktu tertentu. Contoh, kemajuan teknologi industri
komputer dapat meningkatkan jumlah komputer yang dihasilkan seorang
pekerja tiap minggu atas pengorbanan sejumlah mobil tertentu. Akibatnya,
batas kemungkinan produksi bergeser ke arah luar. Karena pertumbuhan
ekonomi, masyarakat mungkin memindahkan produksi dari titik A ke titik
E, memproduksi komputer dan mobil dalam jumlah lebih banyak.
Gambar 2.3
Pergeseran
dalam Batas Kemungkinan produksi, suatu kemajuan ekonomi dalam industry
computer menggeser batas kemungkinan produksi kea rah luar dan
menaikkan jumlah mobil dan computer yang dapat diproduksi perekonomian.
Ø Mikroekonomi dan Makroekonomi
Ilmu
ekonomi dibagi menjadi 2 subbidang yaitu ekonomi mikro (Microeconomics)
dan ekonomi makro (Macroeconomics). Ekonomi mikro mempelajari bagaimana
rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan dan berinteraksi di
pasar, sedangkan ekonomi makro mempelajari fenomena ekonomi secara luas,
termasuk inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi. Perkembangan
ekonomi makro tidak mungkin dapat dipahami tanpa mempertimbangkan
keputusan-keputusan ekonomi mikro yang terkait. Contoh, ekonom makro
harus mempertimbangkan pengaruh pemotongan pajak penghasilan produk
barang dan jasa terhadap keputusan rumah tangga dalam membelanjakan
uangnya untuk membeli barang dan jasa tersebut. Namun, ekonomi mikro dan
makro membicarakan persoalan dan membutuhkan pendekatan yang
berbeda-beda.
1.2 Ekonom sebagai Penasihat Kebijakan
Ketika
para ekonom mencoba menjelaskan penyebab-penyebab peristiwa ekonomi,
mereka bertindak sebagai ilmuwan. Ketika mencoba mengusulkan
kebijakan-kebijakan untuk memperbaiki hasil ekonomi, mereka bertindak
sebagai penasihat kebijakan. Untuk Misalanya apa yang harus dilakukan
pemerintah memperbaiki kesejahteraan ekonomi remaja? Pada saat ekonom
mulai menjelaskan perekonomian negara, mereka adalah ilmuawan. Pada saat
mereka mencoba memperbaiki perekonomian, mereka adalah penasihat
kebijakan.
v Analisis Positif Versus Normatif
Pernyataan mengenai
dunia ada 2 jenis yaitu pernyataan positif (Positive Statements) yang
menjelaskan dunia yang sebenarnya dan pernyataan normatif (Normative
Statements), yang berbicara mengenai bagaimana dunia seharusnya. Ekonom
mengevaluasi pernyataan positif dengan menganalisis data dan
mengevaluasi pernyataan normatif dengan melibatkan data, nilai, dan
fakta-fakta. Pernyataan positif mengenai bagaimana dunia bekerja
mempengaruhi pernyataan normatif mengenai kebijakan-kebijakan dengan
melibatkan pertimbangan nilai-nilai. Ilmu ekonomi menjelaskan bagaimana
perekonomian bekerja dan juga memperbaiki cara kerja perekonomian.
Ketika para ekonom membuat pernyataan normatif, mereka menjadi penasihat
kebijakan.
Ketika anda mengkaji ilmu ekonomi, ingatlah perbedaan
antara pernyataan positif dan normative. Banyak ekonom hanya mencoba
menjelaskan bagaimana perekonomian bekerja. Namun sebenarnya, seringkali
tujuan ilmu ekonomi ditujukan untuk memperbaiki cara perekonomian
bekerja. Pada saat pakar ekonomi membuat pernyataan normative, saat itu
mereka telah menarik garis dari ilmuwan ke penasehat kebijakan.
v Ekonom di Washington
Para
ekonom sadar bahwa tradeoff dilibatkan dalam pembuatan keputusan
membuat kebijakan dengan meningkatkan efisiensi dan mengurangi
pemerataan. Sejak tahun 1946, semua presiden AS menerima saran dari
Dewan Penasihat Ekonomi yang terdiri atas 3 anggota dan puluhan staf
ekonom. Presiden juga menerima masukan-masukan dari para ekonom di
berbagai departemen administratif.Para ekonom di Departemen Keuangan
membantu menyusun kebijakan pajak. Di Departemen Tenaga Kerja, para
ekonom menganalisis data para pekerja dan pencari kerja untuk merumuskan
kebijakan pasar tenaga kerja. Di Departemen Kehakiman, para ekonom
membantu menegakkan undang-undang antimonopoli (antitrust).
Untuk
memperoleh evaluasi proposal kebijakan yang independen, Kongres
mengandalkan saran-saran dari Kantor Anggaran Belanja Parlemen. Di Bank
Sentral, para ekonom menganalisis perkembangan perekonomian AS dan
seluruh dunia.
1.3 Mengapa Para Ekonom Bersilang Pendapat
Para
ekonom sering menuai kritik karena memberikan saran yang bertentangan
kepada para pembuat kebijakan dengan 2 alasan dasar yaitu:
· Para ekonom mungkin tidak setuju atas keabsahan teori-teori positif alternatif mengenai bagaimana dunia bekerja.
·
Para ekonom mungkin memiliki nilai-nilai dan pandangan normatif yang
berbeda mengenai kebijakan yang seharusnya dilakukan.
Ø Perbedaan Dalam Penilaian Ilmiah
Para
ekonom berselisih paham karena mereka memiliki dugaan-dugaan yang
berbeda mengenai keabsahan teori alternatif atau ukuran parameter
penting. Ekonomi adalah ilmu baru, dan masih banyak yang harus
dipelajari. Para Ekonom kadang-kadang saling berbeda pendapat karena
mereka mempunyai prasangka tentang keabsahan teori alternative atau
tentang ukuran parameter yang penting.
Contoh, para pendukung sistem
pajak berdasarkan pajak pengeluaran rumah tangga percaya bahwa Pajak
tersebut mendorong rumah tangga untuk menabung lebih banyak, karena
tabungan tidak akan dikenai pajak. Sedangkan pendukung sistem pajak
berdasarkan pajak pendapatan percaya bahwa tabungan rumah tangga tidak
akan banyak merespons perubahan undang-undang pajak.
Ø Perbedaan Dalam Nilai
Kebijakan-kebijakan
tidak bisa dinilai atas dasar-dasar ilmiah saja. Para ekonom
kadang-kadang memberikan saran-saran yang saling bertentangan karena
mereka memiliki nilai-nilai yang berbeda. Misalnya, Peter memiliki
pendapatan $50.000 dan dikenai pajak $5.000. Paul memiliki pendapatan
$10.000 dan dikenai pajak $2.000. Apakah kebijakan ini adil? Jika tidak,
siapa yang membayar lebih banyak dan siapa yang membayar lebih sedikit?
Apakah pendapatan Paul yang rendah yang disebabkan oleh cacat fisik
atau keputusannya untuk mengejar karier dalam dunia acting merupakan hal
yang penting dalam hal ini? Sementara, apakah pendapatan peter yang
yang tinggi yang bersumber dari warisan yang besar, ataukah karena
kesediaannya untuk bekerja lebih lama pada pekerjaan yang menjemukan
adalah penting
Dalam hal ini para ahli akan memberikan saran yang
bertentangan bagaimana seharusnya warga tersebut dikenai pajak.
Menyempurnakan ilmu ekonomi tidak akan menjawab apakah Peter atau Paul
yang membayar pajak lebih banyak. Contoh sederhana ini memperlihatkan
mengapa para ekonom kadangkala bersilang pendapat tentang kebijakan
public. Sebagaimana kita pelajari sebelumnya dalam pembahasan tentang
analisis positif dan analisis normative, kebijakan tidak dapat dinilai
dengan dasar-dasar ilmiah semata. Terkadang, para ekonom memberikan
nasehat yang bertentangan karena mereka mempunyai nilai-nilai yang
berbeda.
Ø Persepsi versus Realita
PROPOSISI (DAN PRESENTASE EKONOM YANG SETUJU)
Batas maksimum biaya sewa mengurangi kuantitas dan kualitas perumahan yang tersedia (93%)
Tarif dan kuota impor biasanya mengurangi kesejahteraan ekonomi umum (93%)
Tingkat pertukaran uang yang fleksibel dan mengambang membuat susunan moneter internasional yang efektif (90%)
Kebijakan
fiskal (seperti pemotongan pajak dan atau kenaikan belanja pemerintah)
memiliki dampak stimulatif yang penting terhadap perekonomian dimana
masih ada tingkat pengangguran (90%)
Bila anggaran federal hendak diseimbangkan, seharusnya dilakukan sepanjang siklus bisnis dan bukan tahunan (85%)
Pembayaran
tunai menaikkan kesejahteraan penerimanya ke tingkat yang lebih tinggi
daripada transfer nilai uang tunai yang sama (84%)
Defisit anggaran federal yang tinggi menimbulkan dampak yang merugikan terhadap perekonomian (83%)
Upah minimum meningkatkan angka pengangguran diantara para pekerja muda dan tidak terampil (79%)
Pemerintah seharusnya merestrukturisasi sistem kesejahteraan sepanjang garis ‘Pajak pendapatan negatif’ (79%)
Pajak
pembuangan limbah industri dan izin polusi yang dapat diperjualbelikan
merupakan pendekatan yang lebih baik terhadap pengendalian polusi
dibandingkan pembebanan batas maksimum polusi (78%)
Perbedaan
pendapat antar para ekonom tidak dapat dihindari karena adanya perbedaan
penilaian ilmiah. Dibawah ini mengandung 10 dalil mengenai kebijakan
ekonomi. Namun dalil tersebut gagal memberikan konsensus yang sama jika
diterapkan di masyarakat umum.
Sepuluh
proporsi mengenai kebijakan ekonomi. Dalam survey mengenai ekonom dalam
bisnis, pemerintah, dan pendidikan, proposisi akan gagal mencapai
konsesus apabila dilakukan di antara masyarakat umum.
1 Comment:
-
- cristy hagi said...
14 Oktober 2015 pukul 08.43Thanks for your knowledege it is usefull