Rabu, 21 November 2012




 Tujuan Pelaporan Keuangan dan Jenis Informasi Yang Harus Disediakan
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

B. Tujuan Pelaporan Keuangan
1.      Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.
2.      Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan member pelayanan tersebut.
3.      Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.
4.      Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.
5.      Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode. Pengukuran secara periodic atas perubahan jumlah dan keadaan/kondisi sumber kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan organisasi secara bersama-sama yang dapat menunjukkan informasi yang berguna untuk menilai kinerja.
6.      Memberikan informasi mengenai bagaimana oganisasi memperoleh dan membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang, dan mengenai factor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.
7.      Memberikan penjelasan dan interprestasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.
C. Jenis Informasi Yang Disediakan.
Ø  Neraca
Ø  Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
Ø  Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan


 Arti Penting Prinsip Akuntansi Berterima Umum Sebagai Pedoman Pelaporan.
Di bidang akuntansi dan keuangan terutama audit di Indonesia, dikenal istilah “prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia” (merupakan padanan dari frasa “generally accepted accounting principles”) adalah suatu istilah teknis akuntansi yang mencakup konvensi aturan, dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku umum di wilayah tertentu pada saat tertentu. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di suatu wilayah tertentu mungkin berbeda dari prinsip akuntansi yang berlaku di wilayah lain. Oleh karena itu, untuk laporan keuangan yang akan didistribusikan kepada umum di Indonesia, harus disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sesuai standar pelaporan pertama dari standar auditing, auditor dalam laporannya akan mengungkapkan dalam apakah laporan keuangan yang diaudit telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) memberi pedoman tentang akuntansi, yakini:
1.   Pengukuran
Pengukuran atau penilaian adalah penentuan jumlah rupiah sebagai unit pengukur suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan.
2.   Pengakuan
Pengakuan ialah suatu jumlah rupiah (kos) kedalam system akuntansi sehingga jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan.
3.Penyajian
Pengungkapan berarti pembeberan hal hal informative yang di anggap penting dan bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan melalui laporan keuangan utama dan cara cara penyampaiannya.

4.Pengauditan
Pengauditan ialah membahas prinsip, prosedur, dan teknik pengauditan laporan keuangan untuk member pendapat tentang kewajaran penyajian laporan keuangan.

 Perbedaan Pengertian Akuntansi dan Standar PABU
Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.
Standar PABU
Laporan keuangan adalah suatu asersi yang disusun berdasarkan suatu standar atau kriteria yang diterima secara umum dalam praktek bisnis (generally accepted). Suatu pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) diterima secara umum apabila telah melalui suatu mekanisme yang disebut public hearing untuk memperoleh pengakuan dari masyarakat. Draft PSAK harus dapat diterima oleh berbagai pihak yang berkepentingan dan dikeluarkan oleh suatu lembaga atau institusi yang mendapat pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat. Di Indonesia, institusi tersebut adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Komponen-komponen masyarakat yang berkepentingan atas prinsip akuntansi tersebut terdiri dari banyak pihak, yakni kalangan akademis, analis pasar modal, pemerintah, pengusaha, karyawan dan lain-lain. Otoritas atau lembaga pemerintah yang paling berkepentingan adalah pihak BAPEPAM, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan dan Dirjen Pajak.
Apa-apa saja yang dapat dianggap sebagai bagian dari Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU) ? Banyak praktisi dan akademis memandang sempit prinsip akuntansi dengan menganggap bahwa SAK adalah satu-satunya PABU. Perlu diketahui bahwa SAK adalah bagian kecil dari PABU. SAK yang ada sekarang dikeluarkan oleh IAI melalui suatu organ yang kita kenal dengan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Dewan ini bertugas untuk menyusun draft standar akuntansi keuangan yang akan diberlakukan. Draft tersebut terlebih dahulu didiskusikan dengan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK) untuk kemudian dikeluarkan draft-nya. Bila telah diperoleh masukan, dilakukan sosialisasi (public hearing) untuk memperoleh masukan lebih banyak lagi dari masyarakat luas (pemakai laporan keuangan). Selanjutnya, bila tidak ada masalah lagi, maka IAI akan mengesahkan standar tersebut dan diberlakukan secara efektif. Berbeda dengan di Indonesia, Amerika Serikat mendirikan badan penyusun standar akuntansi yang berada di luar asosiasi profesi. Badan ini adalah Financial Accounting Standards Board (FASB) yang tidak berada di bawah AICPA melainkan di bawah Financial Accounting Foundation (FAF). Badan ini berwenang penuh dalam menentukan standar akuntansi yang akan ditetapkan.
Sejak dilakukan pengadopsian IAS/IFRS menjadi SAK terjadi perubahan yang signifikan terhadap praktek pelaporan keuangan di Indonesia. Perubahan itu menuntut para praktisi akuntansi untuk selalu mempelajari perkembangan dan perubahan-perubahan standar akuntansi keuangan yang berkembang sangat cepat.
 Hal-Hal Yang diatur Dalam Standar Akuntansi
Salah satu sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu unit ekonomi adalah standar akuntansi yang memungkinkan terlaksananya sistem informasi manajemen dengan baik. Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding sehingga dapat menyajikan informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Standar akuntansi merupakan landasan atau petunjuk bagi mereka untuk melakukan praktek atau kegiatan di bidang akuntansi, agar laporan keuangan lebih berguna dan tidak menyesatkan. Hal ini diperjelas oleh Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pedoman pokok penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainnya adalah sangat penting, agar laporan keuangan lebih berguna, dapat dimengerti dan dapat diperbandingkan serta tidak menyesatkan.
Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan. Yang terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan keuangan.
Keempat hal itulah yang diusahakan oleh negara barat untuk diharmonisasikan secara internasional. Mereka percaya bahwa harmonisasi standar akuntansi internasional akan meningkatkan daya banding laporan keuangan secara internasional, dapat menghemat biaya terutama bagi penyaji dan pemakai laporan keuangan, dan memperbaiki standar akuntansi nasional masing-masing negara (Turner 1983).

 Akuntansi Sebagai Suatu Profesi Serta Bidang Profesi Yang dicakupinya
Menurut International Federation of Accountants (dalam Regar, 2003) yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik.
Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan sebagai akuntan publik yang lazimnya terdiri dari pekerjaan audit, akuntansi, pajak dan konsultan manajemen.
Profesi Akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang profesi seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Supaya dikatakan profesi ia harus memiliki beberapa syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang memerlukan profesi, mempercayai hasil kerjanya.
Secara garis besar Akuntan dapat digolongkan sebagai berikut:
1.Akuntan Publik (Public Accountants)
Akuntan publik atau juga dikenal dengan akuntan eksternal adalahakuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayarantertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantorakuntan. Yang termasuk dalam kategori akuntan publik adalah akuntan yangbekerja pada kantor akuntan publik (KAP) dan dalam prakteknya sebagaiseorang akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harusmemperoleh izin dari Departemen Keuangan. Seorang akuntan publik dapatmelakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa perpajakan, jasakonsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.
2. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaanatau organisasi. Akuntan intern ini disebut juga akuntan perusahaan atauakuntan manajemen. Jabatan tersebut yang dapat diduduki mulai dari Stafbiasa sampai dengan Kepala Bagian Akuntansi atau Direktur Keuangan.Tugas mereka adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun laporankeuangan kepada pihak-pihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepadapemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakandan pemeriksaan intern.
3.Akuntan Pemerintah (Government Accountants)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan danPembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK).
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikanakuntansi, melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, danmenyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi.
Seseorang berhak menyandang gelar Akuntan bila telah memenuhi syaratantara lain: Pendidikan Sarjana jurusan Akuntansi dari Fakultas EkonomiPerguruan Tinggi yang telah diakui menghasilkan gelar Akuntan atau perguruantinggi swasta yang berafiliasi ke salah satu perguruan tinggi yang telah berhakmemberikan gelar Akuntan. Selain itu juga bisa mengikuti Ujian NasionalAkuntansi (UNA) yang diselenggarakan oleh konsorsium Pendidikan TinggiIlmu Ekonomi yang didirikan dengan SK Mendikbud RI tahun 1976.



Transaksi keuangan yang teradi mengubah besarnya komponen (harta, utang, dan modal) dalam persamaan akuntansi.
a.       Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dengan Harta
1.      Pembelian harta secara tunai
Contoh : Perusahaan membeli perlengkapan senilai Rp450.000,00. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa perlengkapan bertambah, sedangkan harta berupa kas berkurang masing-masing senilai Rp 450.000,00.
2.      Penerimaan piutang usaha
Contoh : diiterima pelunasan piutang usaha senilai Rp2.300.000,00. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa kas bertambah, sedangkan harta berupa piutang usaha berkurang masing-masing senilai Rp2.300.000,00.
3.      Penjualan aktiva secara tunai
Contoh : dijual tunai peralatan kantor bekas pakai senilai Rp3.600.000,00. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa kas bertambah dan harta berupa peralatan berkurang masing-masing senilai Rp3.600.00,00.
b.      Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dan Utang
1.      Pembelian harta secara kredit
Contoh : dibeli kendaraan senilai Rp75.000.000,00 secara kredit. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa kendaraan bertambah dan utang juga bertambah masing-masing senilai Rp75.000.000,00.
2.      Menerima pinjaman dari kreditor
Contoh : perusahaan menerima pinjaman dari Bank senilai Rp12.000.000,00. Transaksi itu mengakibatkan harta berupa kas bertambah dan utang bertambah, masing-masing senilai Rp12.000.000,00.
3.      Pembayaran utang
Contoh : perusahaan membayar utang kepada Bank senilai Rp500.000,00. Perubahan yang terjadi adalah harta berupa kas berkurang, utang juga berkurang senilai Rp500.000,00.
c.       Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dan Modal
1.      Investasi oleh pemilik
Contoh : Darmawan memulai usahanya dengan menyetorkan modal senilai Rp1.000.000,00 tunai. Perubahan yang terjadi berupa kas bertambah dan modal bertambah masing-masing Rp1.000.000,00.
2.      Penerimaan pendapatan
Contoh : diterima tunai pendapatan jasa pemeriksaan yang telah selesai dilakukan sebesar Rp8.500.00,00. Perubahan yang terjadi berupa kas bertambah dan modal bertambah masing-masing Rp8.500.000,00.
3.      Pembayaran beban
Contoh : dibayar gaji pegawai sebesar Rp1.500.000,00. Perubahan yang terjadi harta berupa kas berkurang dan modal berkurang masing-masing senilai Rp1.500.000,00.
4.      Penarikan modal oleh pemilik
Contoh : diambil untuk keperluan pribadi uang senilai Rp100.000,00. Maka harta berupa kas dan modal berkurang masing-masing senilai Rp100.000,00.


A.    Sejarah Perkembangan Akuntansi
Pada awalnya pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagaiya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yunani Kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematisdan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka decimal Arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya system pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang-pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa lalu. Dengan dikenalnya system pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran pembukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Pacioli dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang pelajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian berisi pelajaran pembukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptoris. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya.
System pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan system yang menyebut asal negaranya, misalnya system belanda, system Inggris, dan system Amerika Serikat. System Belanda atau tata buku disebut juga system continental. System Inggris dan Amerika Serikat disebut system Anglo Saxon. Perkembangan akuntansi dari sistem continental Anglo Saxon pada abad pertengahan, dimulai pada saat pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat terutama, Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktuitu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat.
Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan computer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien.
Perkembangan akuntansi di Indonesia dapat kita lihat mulai pada zaman penjajahan Belanda. Di Indonesia, akuntansi telah digunakan dalam pembukuan sejak tahun 1642 oleh pemerintah Belanda.
Pada pencatatan pembukuan Amphoan Society (1747), perusahaan milik Belanda yang beroperasi di Indonesia juga memperlihatkan penggunaan tata buku sistem continental. Memang pada mulanya Indonesia menganut sistem continental sama seperti yang dipakai Belanda. Dalam perkembangannya sistem continental semakin ditinggalkan dan semakinbanyak diterapkan sistem akuntansi Anglo Saxon. Peralihan ini didorong oleh dua hal sebagai berikut.
1.      Adanya penanaman modal asing di Indonesia banyak membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, seperti beralihnya tata buku (akuntansi sistem continental ke akuntansi sistem Anglo Saxon). Perkembangan ini terjadi karena sebagian besar penanaman modal asing (PMA) menggunakan sistem akuntansi Amerika Serikat.
2.      Hamper sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika Serikat dan menerapkan Ilmunya di Indonesia. Dengan demikian sistem Anglo Saxon lehih dominan digunakan di Indonesia.
B.     DEFINISI AKUNTANSI
Definisi akuntansi dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu:
1.      Definisi dari Sudut Pemakai Jasa Akuntansi
“suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi”
Informasi yang dihasilkan Akuntansi diperlukan untuk :
a.       Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan oleh manajemen.
b.      Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditor, badan pemerintah dan sebagainya.
2.  Definisi dari Sudut Proses Kegiatan
Akuntansi adalah “proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi”. Pada dasarnya akuntansi harus:
a.       Mengidentifikasi data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil.
b.      Memproses atau menganalisis data yang relevan.
c.       Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
3.      PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
a.       Pihak Internal
Ø  Manajer : selain untuk mengambil keputusan, bagi manajer informasi akuntansi dapat digunakan untuk menyusun rencana perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapai tujuan, dan melakukan tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan.


b.      Pihak Eksternal
Ø  Investor : memonitor perusahaan dengan menganalisis laporan keuangan sehingga dapat diketahui prospek-prospek perusahaan di waktu yang akan dating, serta perkembangan perusahaan tersebut.
Ø  Pemegang saham / pemilik perusahaan : untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
Ø  Kreditor : untuk memutuskan apakah akan memberikan pinjaman atau tidak kepada perusahaan.
Ø  Instansi Pemerintah : untuk menetapkan pajak perusahaan dan pengawasan dalam pelaksanaan ketentuan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Ø  Pelanggan : untuk mengetahui keadaan keuangan perusahaan untuk menjamin kelancaran pembayaran barang yang dipasok.
Ø  Pemakai lainnya (karyawan) : mengajukan kenaikan gaji atau tuntutan-tuntutan lainnya dari perusahaan.
4.      KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI
a.       Secara Umum
1.      Untuk memeperoleh informasi keuangan perusahaan yang akurat sehingga para pemakai dapat mengambil kepeutusan dengan tepat.
2.      Sebagai alat pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilikperusahaan.
3.      Untuk mengetahui perkembangan perusahaa dari tahun ke tahun.
b.      Secara Khusus
1.      Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai informasi aktiva, kewajiban, dan modal suatu peruahaan.
2.      Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dari aktiva bersih suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3.      Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan keuangan untuk memeprkirakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
4.      Memberikan informasi penting lainnya seperti aktivitas pembiayaan dan investasi

5.      BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
1.      Akuntansi Keuangan
Akuntansi Keuangan adalah akuntansi yang mengkhususkan diri pada masalah-masalah pencatatan transaksi-transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan untuk kepentingan pihak luar.
2.      Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri pada pengembangan dan penafsiran informasi akuntansi untuk membantumanajemen dalam menjalankan perusahaan.
3.      Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah akuntansi yang menghitung biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembuatan dan pendistribusian produk.
4.      Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Akuntansi pemeriksaan adalah akuntansi yang memeriksa laporan keuangan berdasarkan prinsip, prosedur, metode, dan teknik pemeriksaan untuk menentukan kewajaran suatu laporan keuangan.
5.      Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran adalah akuntansi yang mencakup keuangan untuk jangka waktu yang akan datang.
6.      Akuntansi Pemerintah
Akuntansi Pemerintah adalah akuntansi yang mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi pada lembaga pemerintah.
7.      Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan adalah akuntansi yang membahas berbagai transaksi perusahaan yang bersangkutan dengan berbagai peraturan perpajakan
8.      Akuntansi Perbankan
Akuntansi perbankanadalah akuntansi yang proses pencatatannya seperti akuntansi perusahaan jasa.
9.      Akuntansi Pendidikan
Akuntansi pendidikan adalah akuntansi yang kegiatannya dalam pengembangan dan penyebaran pendidikan akuntansi.
10.  Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam perencanaan dan pelaksanaan prosedur pengumpulan, serta pelaporan data keuangan.

6.      PROFESI AKUNTANSI
  1. Akuntan Publik
Akuntan Publik adalah seorang akuntan bersama stafnya yang memberikan jasa-jasa akuntansi kepada perusahaan-perusahaan yang membutuhkannyadengan imbalan berupa honorarium. Dengan kata lain akuntan publik ini memeriksa laporan keuangan di suatu perusahaan.
  1. Akuntan Intern
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja dalam perusahaan dan bertanggung jawab atas berbagai fungsi akuntansi serta keuangan perusahaan. Dengan kata lain akuntan publik ini membuat laporan keuangan di suatu perusahaan.
  1. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah yang bertugas merencanakan, mengendalikan,dan memeriksa penggunaan uang atau kekayaan negara.
  1. Akuntan Pendidik
Seorang akuntan yang mengabdikan pengetahuan dan kemampuan intelektual mereka dalam bidang pendidikan akuntansi yang tugas utamanya adalah mengembangkan dan mengajarkan akuntansi.

7.      KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI
Informasi adalah data yang disajikan dengan cara tertentu sehingga mempunyai makna bagi pemakainya. Untuk menjadi informasi, data harus mengandung nilai dan kualitas tertentu:
a.       Nilai Informasi:
Ø  Menambah pengetahuan
Ø  Menambah keyakinan
Ø  Mengubah keputusan
b.      Kualitas Informasi adalah Karakteristik yang melekat pada informasi sehingga informasi bermakna bagi pemakai dan memberi keyakinan kepada pemakai sehingga bermanfaat dalam keputusan.
·         Karakteristik Kualitatif yaitu karakteristik yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Ciri-cirinya antara lain:
a.       Informasi harus dapat diandalkan (reliable), dapat diandalkan berarti bebas dari kesalahan atau bisa menunjukkan kejadian atau aktivitas perusahaan secara tepat.
b.      Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.
c.       Tepat waktu, berarti informasi tersebut harus datang tepat waktu, karena informasi yang usang tidak berguna bagi pengambilan keputusan.
d.      Informasi tersebut dapat dimengerti jika disajikan dalam bentuk yang bermanfaat dan dapat dicerna oleh pemakai.
e.       Daya uji, informasi tersebut dapat diuji kebenarannya oleh dua orang yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama sehingga dapat memproduksi informasi yang sama.
f.       Netral, informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.
g.      Daya banding, informasi akan lebih berarti apabila dapat dibandingkan dengan informasi pada periode sebelumnya.
h.      Lengkap, berarti informasi tersebut memuat seluruh data yang relevan.
·         Informasi Kuantitatif : disampaikan dalam bentuk statemen atau laporan keuangan. Informasi akuntansi hanyalah salah satu dari informasi kuantitatif yang diperlukan dalam pengambilan keputusan ekonomik. Informasi kuantitatif diantaranya yaitu:
a.       Informasi Operasi yaitu Informasi yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas kegiatan sehari-hari. Informasi ini merupakan bahan baku untuk mengolah tipe informasi akuntansi yang lain : informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen.
b.      Informasi Keuangan Akuntansi yaitu informasi yang dibutuhkan oleh manajemen puncak maupun pihak luar untuk mengambil keputusan.
c.       Informasi Akuntansi Manajemen yaitu informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen untuk menentukan dua fungsi pokok manajemen yaitu perencanaan dan pengendalian aktivitas.


1.1  Proses Perekayasaan Akuntansi
Tahap-tahap perekayasaan akuntansi :
a.       Pencatatan Transaksi-transaksi : Ini berarti bahwa tiap transaksi keuangan dicatat secara kronologis dan sistematis selama periode tertentu didalam sebuah atau beberapa buah buku yang disebut jurnal. Tiap catatan itu harus ditunjang oleh dokumen sumbernya (Nota, faktur, Kuitansi, dan Lain-lain)
b.      Pengelompokkan Transaksi-transaksi : Ini berarti bahwa transaksi-transaksi yang sudah dicatat itu dikelompokkan menurut jenisnya masing-masing, Misalnya tiap penjualan barang dagang dimasukkan kedalam kelompok “Penjualan” tiap pembelian Barang dagang dimasukkan kedalam kelompok “Pembelian”. Tiap Penerimaan dan pengeluaran Kas dimasukkan kedalam kelompok “Kas” dan sebagainya.
c.       Pengikhtisaran Transaksi-transaksi : ini berarti bahwa secara berkala semua transaksi yang sudah dikelompokkan diringkaskan pada sebuah daftar tersendiri, yang disebut Neraca Saldo.
Perekayasaan dilakukan oleh :
a.       Orang yang dianggap ahli di bidang akuntansi .
b.      Orang yang mempunyai kekuasaan untuk menentukan peraturan pada tingkat nasional .

8.      KOS SEBAGAI BAHAN OLAH AKUNTANSI UNTUK MEMPRESENTASIKAN KEGIATAN FISIK PERUSAHAAN
Akuntansi berkepentingan dengan objek-objek  (disebut elemen) yang kalau diukur akan menghasilkan salah satu pembentuk informasi. Unit moneter merupakan satuan pengukuran. Hasil pengukuran disebut kos yang menjadi  bahan olah akuntansi. Kos merupakan hasil pengukuran dalam unit moneter suatu objek atau elemen laporan keuangan.
Kos berasal dari kata cost dan tidak sama dengan biaya (expense). Karena kos ini membentuk data dasar akuntansi, yang pengukurannya didasarkan pada jumlah rupiah kesepakatan. Akuntansi kos sangat penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh bagaimana strategi perusahaan untuk memberi nilai tambah kepada pelanggan dan bagaimana strategi menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas dengan kos rendah. Akuntansi kos menyediakan input informasi yang sangat bermanfaat dalam mengembangkan dan mengimplementasikan strategi tersebut.
Akuntansi kos juga membantu menyusun strategi dengan membantu manajer menjawab pertanyaan seperti:
1.      Siapakah pelanggan yang paling penting, dan bagaimana perusahaan dapat mencapai mereka? Seberapa sensitifkan belanja mereka terhadap perubahan harga, kualitas, dan jasa
2.      Sumber daya perusahaan apakah yang paling penting? Apakah teknologi, produksi, atau pemasaran?
3.      Produk apakah yang menjadi pesaing dan bagaimana mereka berbeda dari produk kita dalam hal harga dan kualitas.

;;

By :
Free Blog Templates